HUKUM PERIKATAN & Hak kewajiban para pihak

Senin, 18 April 20110 komentar

HUKUM PERIKATAN

Perikatan adalah hubungan hukum antara dua orang atau lebih didalam lapangan harta kekayaan dimana satu pihak mempunyai hak dan pihak yang lain mempunyai kewajiban atas suatu prestasi. Sedangkan perjanjian adalah perbuatan hukum. Unsur-unsur perikatan :

  1. Hubungan hukum.
  2. Harta kekayaan.
  3. Pihak yang berkewajiban dan pihak yang berhak.
  4. Prestasi.

Hak dan kewajiban para pihak

Debitur :

  1. Berkewajiban membayar utang (Schlud).
  2. Berkewajiban memberikan harta kekayaannya untuk melunasi hutangnya (HAFTUNG).

Unsur-unsur objek perikatan :

1. Objek tersebut tidak diperkenankan.

2. Harus ditentukan, artinya harus ditentukan jenisnya. Contoh : membeli motor merk Honda.

3. Harus dimungkinkan, sesuai dengan akal pikiran. Contoh : pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.

Hubungan perikatan buku III dengan buku II adalah adanya lapangan harta kekayaan.

Buku II bersifat memaksa atau mengikat atau tertutup

Buku III bersifat mengatur atau melengkapi atau terbuka.

Ruang lingkup hukum perikatan :

  1. Perikatan pada umumnya :
    • Pengaturan hukum perikatan.
    • Pengertian-pengertian hukum perikatan.
    • Subjek perikatan.
    • Objek perikatan.
    • Sumber perikatan.
    • Jenis-jenis perikatan.
  2. Perikatan yang bersumber dari perjanjian :
    • Pengertian perjanjian.
    • Syarat sahnya perjanjian.
    • Unsur-unsur perjanjian.
    • Jenis perjanjian.
    • Akibat hukum suatu perjanjian.
    • Hapusnya perjanjian.
  3. Perikatan yang bersumber dari undang-undang :
    • Perikatan yang lahir dari undang-undang saja.
    • Perikatan yang lahir dari undang-undang karena peruatan manusia yang sah.
    • Perbuatan melawan hukum :

a. Pengaturannya.

b. Pengertiannya.

c. Unsur-unsurnya.

d. Akibat hukumnya.

  1. Perjanjian tertentu atau bernama
    • Jual beli.
    • Sewa menyewa.
    • Pemberian kuasa.

Pengaturan hukum perikatan :

1. Perikatan diatur dalam buku III KUH Perdata dari pasal 1233-1456 KUH Perdata.

2. Buku III KUH Perdata bersifat :

  • · Terbuka, maksudnya perjanjian dapat dilakukan oleh siapa saja asal tidak bertentangan dengan undang-undang.
  • · Mengatur, maksudnya karena sifat hukum perdata bukan memaksa tetapi disepakati oleh kedua belah pihak.
  • · Melengkapi, maksudnya boleh menambah atau mengurangi isi perjanjian karena tergantung pada kesepakatan.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Rosma
Copyright © 2011. Rosma - All Rights Reserved
Published by Hafid Cyber
Proudly powered by Blogger