PALEMBANG – Persaingan menuju semifinal cabor sepak bola SEA Games XXVI/2011 semakin sengit. Indonesia kembali memanaskan perebutan tiket ke babak kedua itu. Ini setelah Egi Melgiansyah dkk menggunduli Singapura
2-0 (2-0) di laga lanjutan penyisihan Grup A di SUGBK, Senayan, Jakarta, kemarin siang (11/11).
Tambahan tiga angka itu membuat Indonesia langsung kuasai klasemen Grup A. Dengan modal 6 angka dari dua kemenangan, cukup untuk kudeta Malaysia yang sebelumnya puncaki klasemen dengan modal 4 poin. Kesuksesan Merah Putih memanaskan persaingan perebutan tiket semifinal lebih spesial karena mendapat bonus rekor.
Ya, Patrich Wanggai mencatatkan diri sebagai pencetak gol tercepat sepanjang sejarah pergelaran SEA Games dengan komposisi pemain U-23 sejak 2001. Bomber Persidafon Dafonsoro itu hanya butuh 1 menit untuk membobol gawang Singapura. I even serupa sebelumnya, gol tercepat tercipta menit kedua melalui pemain Thailand Chaikamdee pada SEA Games edisi 2003. Sementara pada 2007, gol tercepat diukir Apipu Suntornpanavej pada menit ke-7. Kemudian pada 2009, gol tercepat dicetak pilar Malaysia Idlan Talaha (3') dan pemain Thailand Sompong Soleb (3'). Sedangkan satu gol Indonesia di laga kemarin diukir Titus Bonai menit ke-37.
Patrich tentu senang dengan rekor yang dibuatnya. Apalagi, sebagai pendatang baru dia termasuk bomber produktif karena sudah cetak tiga gol di dua pertandingan. ”Tentu saya senang (bisa cetak lagi). Tapi, turnamen belum selesai. Untuk ke depannya seperti apa, itu terserah pelatih. Terpenting, kami harus jaga kekompakan tim,” terang Patrich.
Indonesia kemarin memang diuntungkan jumlah pemain. Sejak menit 22, Singapura harus main dengan 10 pemain karena bek Navin Neil Vanu diusir wasit keluar lapangan dengan kartu merah. Dia kedapatan dengan sengaja ingin mencederai kaki Titus Bonai. Sebelumnya, dia sudah kantongi kartu kuning menit ke-6.
Meski kalah jumlah pemain, Singapura kerap buat jantung pecinta Timnas Indonesia deg-degan. Beberapa kali mereka ancam gawang Merah Putih yang dikawal Kurnia Meiga. Pelatih Timnas U-23 Indonesia Rahmad Darmawan mengatakan, ancaman yang diberikan Singapura akibat kurang percaya dirinya Egi Melgiansyah dkk dalam kendalikan pertandingan.
Kondisi itu membuat pemain kerap lakukan kesalahan tak perlu. Terutama melakukan pelanggaran di sepertiga daerah pertahanan Indonesia. ”Setelah unggul 2-0, anak-anak kurang percaya diri. Banyak peluang yang mestinya jadi gol gagal dimaksimalkan. Beruntung mereka disiplin ketika kehilangan bola sehingga Singapura tak terus menerus lakukan tekanan,” terang RD, sapaan karib Rahmad Darmawan.
Mudahnya pemain Timnas U-23 Indonesia tersulut emosi juga menjadi perhatian RD. Egi Melgiansyah dkk gampang terpancing emosi dengan permainan kasar yang diperagakan Singapura. Hingga membuat wasit menghukum Patrich dengan kartu kuning pada menit ke-52. Padahal, dia sudah memperingatkan anak asuhnya untuk tidak terpancing emosi.
Satu hal lagi yang disayangkan RD, anak asuhnya kerap membuang-buang peluang. Ketika mereka kehilangan pemain dan mengubah pola 3-4-3 menjadi 4-4-1, Egi Melgiansyah dkk tidak maksimalkan lebar lapangan dan membuat jarak untuk menyerang. Yang terjadi, Pasukan Garuda malah banyak melakukan dribbling bola yang tidak efisien. ”Ini akan jadi satu catatan untuk kita agar tidak terjadi lagi saat lawan Thailand,” terangnya.
Sementara itu, Pelatih Singapura Slobodan Pavkovic menyesalkan hasil ini. Apalagi, semua taktik yang disiapkan berantakan karena harus kehilangan pemain di menit ke-22. Selain itu, kebobolan di menit awal juga mengganggu taktik yang disiapkan.
Kondisi itu, diakuinya, membuat pemain kehilangan konsentrasi. Apalagi, Timnas Singapura kurang waktu recovery. ”Kami baru bisa menunjukkan karakternya pada babak kedua. Menjaga fighting spirit, semangat berjuang dan mental bertanding, tapi sayang tak bisa membuat gol,” ungkap Slobodan.
Di pertandingan lainnya, Thailand sukses memetik kemenangan perdananya. Kamboja menjadi korban pertama Tim Negeri Gajah Putih itu setelah di SUGBK kemarin dihajar 4-0. Kkempat gol Thailand di ukir Natarid Thammroddodpon (18’), Attapong Nooprom (72), Kroekit Thawikan (76) dan Attapong Nooprom (82). Dengan hasil ini, Thailand untuk sementara berada di peringkat ketiga klasemen Grup A dengan modal 3 poin dari dua laga. Sementara Kamboja kokoh jadi juru kunci tanpa poin dari tiga laga yang telah dilalui. (kmd)
reff: http://www.sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=16369:bonus-rekor&catid=19:berita-utama&Itemid=66
Posting Komentar